Kegiatan di Sekolah Pa van der Steur

 

Mulai tahun ajaran 1979/1980, Yayasan Pa van der Steur resmi mempunyai Sekolah Dasar yang dinamakan SD Kristen (SDK) Pa van der Steur. Tahun pertama muridnya berjumlah 60 anak yang sebagian besar adalah anak-anak Panti Asuhan yang semula belajar di SD Negeri. Jumlah tersebut terbagi menjadi 3 kelas yaitu kelas I, II dan III yang untuk sementara waktu menempati 3 ruangan asrama anak putra. Pada tahun ajaran 1980/1981 gedung SDK dengan 7 ruang belajar dan ruang kantor selesai dibangun dan siap digunakan.

Pada tahun 1986 jumlah muridnya 622 anak yang terbagi menjadi 17 kelas. Meskipun ruang belajar telah ditambah, ternyata belum mencukupi, sehingga beberapa kelas harus belajar pada siang hari.

Sampai dengan tahun 1992 tercatat hampir 2.000 anak pernah belajar di SDK Pa van der Steur, dan anak-anak yang tamatan pertama saat ini sudah banyak yang sukses baik dalam studi maupun pekerjaan.
Ada yang menjadi perwira Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), wartawan, karyawan Bank bahkan ada yang menjadi bintang sinetron dan iklan di Televisi.

Pada tahun ajaran 1982/1983 Yayasan Pa van der Steur membuka Taman Kanak-kanak dan Sekolah Menengah Pertama Kristen (SMPK) Pa van der Steur. Dibukanya Taman Kanak-kanak sudah tentu bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya di bidang pendidikan pra sekolah.

Dengan dibukanya SMPK, Yayasan bermaksud memberikan tempat penyaluran murid bagi anak-anak SD yang baru lulus. Meskipun tiap tahun ajaran baru SMPK hanya menerima rata-rata 40 anak, tetapi prestasinya di bidang pelajaran cukup baik. Misalnya di tahun 1989 nilai rata-rata Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas) menduduki peringkat II dari 72 SMP yang menyelenggarakan ujian di Kabupaten Bekasi. Sedangkan pada tahun 1990 dan 1991 SMPK meraih pula peringkat ke III dan IV dari 16 SMP yang menyelenggarakan ujian.

Dalam setiap kegiatan di tingkat Kecamatan maupun Kabupaten, SMPK Pa van der Steur selalu diperhitungkan peranannya. Bahkan oleh Palang Merah cabang Bekasi, SMPK Pa van der Steur ditunjuk menjadi tempat sekretariat Palang Merah Remaja di wilayah Pondok Gede.

Keputusan yang dibuat oleh Badan Pengurus Yayasan Pa van der Steur untuk mengembangkan pelayanan di bidang pendidikan ternyata merupakan keputusan yang tepat. Kini TK, SDK maupun SMPK Pa van der Steur telah diterima dan diakui oleh masyarakat. Sekolah tersebut seolah-olah telah merupakan milik mereka.

Di tahun ajaran 1992/1993 jumlah murid dari TK, SDK maupun SMPK berjumlah tidak kurang dari 700 anak. Ini berarti ratusan orang tua mempercayakan pendidikan anak-anaknya di sekolah yang diselenggarakan oleh Yayasan Pa van der Steur.

Selain itu dengan adanya sekolah-sekolah tersebut diharapkan dapat menunjang pekerjaan Pa van der Steur di masa mendatang, sehingga lebih dikenal oleh Pemerintah dan masyarakat.